Rabu, 04 Februari 2015

Contoh Brosur

 

Contoh Undangan Perkawinan

 
 
Sumber :  www.elangajib.com

Membaca cepat Fakta dan Opini

 


 Membaca Cepat
 Pengertian Membaca Cepat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), membaca adalah memahami isi dari apa yang tertulis.Sedangkan Membaca cepat  adalah kecepatan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan.
Fungsi Membaca Cepat
Adapun fungsi membaca cepat adalah:
a.Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan secara cepat dan efektif.
b.Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bahan halaman buku atau bacaan.
c.Tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu memperhatikan atau membaca bagian yang
tidak kita perlukan.
Rumus Membaca Cepat
KM=KB: (SB:60) x (PI : 100) KPM
KM:Kemampuan membaca
KB:Jumlah kata dalam bacaan
SM:Jumlah detik dalam membaca
PI:Pemahaman isi
KPM:Kecepatan per menit
Fakta dan Opini
Fakta
Fakta adalah hal atau keadaan yang benar-benar ada atau terjadi. Setiap orang akan memiliki kesamaan dalam pengamatan fakta.
Contoh fakta: Pada hari Sabtu,  5 Juli 2008,  lima orang pembuat batik mendapat penghargaan dari pemerintah.
Opini
Opini adalah perkiraan, pikiran, pendapat, atau anggapan tentang suatu hal. Pendapat orang mengenai suatu hal berbeda-beda. Perbedaan pendapat bergantung pada sudut pandang dan latar belakang yang dimiliki. Pendapat dapat berupa saran, kritik, tanggapan, harapan, nasihat, atau ajakan.
Contoh opini: Batik buatan Ibu Rukmi sangat bagus dan halus.
2.B.IKHTISAR,NOTULEN,KARYA ILMIAH
1. Ringkasan
Bentuk ringkas dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasr dari aslinya. Inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas.
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.
Ciri-ciri ringkasan:
  1. Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
  2. Kerangka dasr masih tampak jelas
  3. Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas
  4. Tujuannya untuk  memangkas gagasan.
2. Rangkuman
Rangkuman Adalah ekstrak dari suatu tulisan, berita atau sesuatu pembahasan, sehingga bisa menyimpulkan dengan singkat suatu tulisan, berita atau pembahasan tersebut.
Rangkuman menurut Djuharni, 2001 Rangkuman merupakan hasil kegiatan merangkum. Rangkuman dapat di artikan sebagai suatu hasil merangkum atau meringkas suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya. Rangkuman dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok – pokok penbicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok – pokoknya saja.
3. Ikhtisar
Pada dasarnya sama dengan ringkasan dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil betuk kecil dari suatu karangan panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang membangun karangan itu, terserah pada pembuat ikhtisar. Untuk mengambil inti dia bebas mengambil kata-kata, asal tetap menunjukan inti dari bacaan tersebut.
Ciri- ciri ikhtisar:
  1. Tidak mempertahnkan urutan gagasan
  2. Bebas mengkombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti.
  3. Tujuannya untuk mengambil inti.
4.Notulen
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (618), notulen atau notula bermakna catatan singkat mengenai jalannya persidangan / rapat serta hal yang dibicarakan dan diputuskan. Jadi, notulen adalah sebuah ringkasan tentang hasil pembicaraan dalam rapat yang bersifat ringkas, padat, sistematis, dan secara menyeluruh.
-Fungsi:
Notulen memiliki beberapa fungsi yang penting  terhadap kegiatan rapat tersebut, antaralain
Sebagai bukti telah di adakan rapat, Sebagai manometer atau ukuran kesuksesan rapat. Apakah semua tujuan rapat yang tertuang dalam notula telah berhasil dilaksanakan atau tidak.
-Pola Notulen:
1.nama rapat
2.tempat
3.waktu rapat
4.pimpinan/moderator
5.notulis
6.peserta rapat
7.hasil-hasil rapat
5.Karya Ilmiah
Karya ilmiah (bahasa Inggrisscientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Jenis karya ilmiah, antara lain :
Laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Unsur-unsur karya ilmiah:
-Halaman judul
-Kata Pengantar
-Daftar isi
-Pendahuluan
-Landasan Teori
-Pembahasan
-Kesimpulan
-Daftar Pustaka

Sumber :  https://muhamadwildan52.wordpress.com/2013/11/27/materi-bahasa-indonesia-kelas-xi-semester-2/

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

 




PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI TERBUKA
I. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
1. Hakikat dan Fungsi Ideologi
Ideologi Pancasila merupakan dasar negara yang berfungsi, baik dalam menggambarkan tujuan negara maupun dalam proses pencapaian tujuan negara. Artinya, tujuan negara yang secara material dirumuskan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial harus mengarah kepada terwujudnya masyarakat adil, makmur, serta sejahtera dengan tetap memperhatikan bahkan merealisasikan dimensi-dimensi yang menerminkan watak dan ciri wawasan pancasila.
Dari uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa ideologi mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
~ Struktur Kognitif
~ Orientasi dasar
~ Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan
~ Bekal dan jalan bagi seseorang
~ Kekuatan yang mampu memberi semangat
~ Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat
2. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Dalam menjawab tantangan tersebut, Pancasila perlu tampil sebagai Ideologi Terbuka karena ketertutupan hanya membawa pada kemandegan. Keterbukaan bukan berarti mengubah nila-nilai dasar pancasila, melainkan mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit sehingga memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah baru. Ideologi tidak dipaksakan dari luar, tetapi justru terbentuk atas kesepakatan masyarakat sehingga merupakan milik masyarakat. Sebaliknya, Ideologi tertutup memutlakkan pandangan secara totaliter sehingga masyarakat tidak mungkin memilikinya.
II. Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan
1. Pancasila sebagai Sumber Nilai
Di era Orde baru Pancasila sebagai dasar negara banyak dijadikan sebagai simbol negara dan tidak dihayati serta dilaksanakan dalam hidup berbangsa dan bernegara. Akhirnya, yang masih tersisa sebagai aset nasional dan dapat dijadikan milik bersama adalah Pembukaan UUD 1945 dengan nilai-nilai luhurnya yang menjadi satu kesatuan secara terintegratif dengan Pancasila sebagai dasar dan sumber nilai. Meletakkan kembali Pancasila seara terintegratif dengan pembukaan, dapat mendorong bengsa untuk menemukan landasan berpijak yang sama, menyelamatkan persatuan, dan kesatuan nasional yang kini sedang mengalami disintegratif. Dengan demikian, selain sebagai dasar negara, Pancasila mengandung makna sebagai ideologi nasional yang merupakan cita-cita dan tujuan negara.
2. Pengertian Pancasila sebagai Sumber Nilai
Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara RepublikIndonesia, baik ditinjau dari sudut bahasa maupun dari sudut sejarah. Hal tersebut dapat dilihat secara etimologi atau secara terminologi.
Secara Etimologis
Menurut lughatnya, Pancasila berasal dari bahasaIndia, yakni bahasa Sansakerta (bahasa kasta Brahmana, sementara bahasa rakyat jelata ialah Prakerta). Menurut Muhammad Yamin, Pancasila memilik dua macam arti yaitu Panca artinya lima, Syila dengan (i) biasa (pendek) panjang artinya peraturan tingkah laku yang penting, baik, dan seronoh. Kata sila dalam bahasa Indonesia menjadi susila artinya tingkah laku baik.
Secara Terminologi
Pada 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Persiapan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), perkataan Pancasila artinya lima asas dasar digunakan oleh Presiden Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang diusulkannya. Perkataan tersebut dibisikkan oleh temannya seorang ahli bahasa yang duduk disamping Soekarno, yaitu Muhammad Yamin.
3. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah negara (dasar falsafah negara) dan ideologi negara. Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan dan mengatur penyelenggaraan negara. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara, sesuai dengan bunyi Pembukaan UUD 1945 “….., maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu Undang-Undang Dasar Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
4. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Pancasila dalam pengertian ini sering disebut sebagai pandangan hidup, pegangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup, dan jalan hidup. Dalam hal ini, Pancasila dipergunakan untuk petunjuk hidup atau perilaku dalam sehari-hari. Dengan kata lain, Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktifitas hidup dan kehidupan di dalam segala bidang.
5. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Paradigma adalah pandangan menasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para ilmuwan dalam merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana yang harus dilakukan. Suatu paradigma mengandung sudut pandang kerangka acuan yang harus dilakukan oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut. Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka acuan tertentu, seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu permasalahan dalam ilmu pengetahuan. Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain, seperti bidang politik, hukum, sosial, dan ekonomi. Pradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolak ukur, parameter, serta arah dan tujuan. Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan paling dalam kehidupan manusia.
III. Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
1. Nilai Positif sebagai Ideologi Terbuka
Nilai-nilai Pancasila termasuk kedalam nilai ke rohanian, tetapi nilai kerohanian yang mengikuti pentingnya nilai material dan nilai vital secara seimbang (harmonis). Hal ini dapat dibuktikan dengan susunan sila-sila dari Pancasila yang tersusun secara sistematis-hierarkis. Pancasila jika dikaji dari sudut pandang metafisika, berlandaskan pada usaha-usaha untuk menemukan kebenaran mengenai alam semesta yang lebih menekankan pemikiran murni. Dengan demikian, tinjauan metafisika terhadap Pancasila berlandaskan pada Tuhan, manusia, rakyat, dan adil sehingga nilai-nilai Pancasila memiliki sifat objektif dan terbuka.
2. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Pada masa Reformasi
Dengan Pancasila sebagai paradigma reformasi, gerakan reformasi harus diletakkan dalam kerangka perspektif sebagai landasan sekaligus sebagai cita-cita. Sebab tanpa suatu dasar dan tujuan yang jelas, reformasi akan mengarah pada suatu gerakan anarki, kerusuhan, disintegrasi, dan akhirnya mengarah pada kehancuran bangsa. Reformasi dengan paradigma Pancasila adalah sebagai berikut.
Refomasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa
Reformasi yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab
Reformasi yang berdasarkan nilai persatuan
Reformasi yang berakar pada asas kerakyatan
Reformasi yang bertujuan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyatIndonesia

Sumber :  https://andrihermawan866.wordpress.com/materi-1/

Rabu, 28 Januari 2015

Pelestarian Flora, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa dan Lembaga Biologi

1. Pelestarian Flora
Pelestarian flora dititik-beratkan pada pelestarian hutan karena hutan lebih berkaitan pada kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Ingat saja hutan dapat menghasilkan sumber air, hutan dapat menghasilkan O2 (gas asam oksigen) yang penting untuk pernapasan makhluk hidup (paru-paru dunia), hutan merupakan sumber penghasilan manusia, dan sebagainya.

a. Pelestarian Hutan di Indonesia

Menurut Sumadi Sutrijat yang dimaksud hutan adalah bentang darat yang tertutup pohon-pohonan yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati dan lingkungannya.

Pelestarian Flora, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa
Peta Fauna
Usaha-usaha dalam pelestarian hutan di Indonesia antara lain sebagai berikut.

1) Dibentuk polisi khusus (polsus) kehutanan untuk menjaga kelestarian hutan agar hutan tidak dicuri kayunya. Oleh karena itu, polsus di Kalimantan Tengah sudah mulai dipersenjatai.

2) Penerangan-penerangan lewat media cetak dan media elektro nika tentang pentingnya hutan.

3) Upaya merumahkan orang-orang perambah hutan agar tidak lagi merusak hutan. 
Pembangunan masyarakat sekitar hutan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya dengan cara dibantu mendirikan koperasi peternakan, pendidikan, dan sekolah (bina sosial).

4) Peningkatan sistem tebang pilih dengan sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI). 
Ini berarti para pengusaha kehutanan yang memegang HPH (Hak Pengusaha Hutan) tidak hanya memilih batang kayu yang besar-besar saja (minimal berdiameter 30 cm), tetapi berkewajiban membuat persemaian dan pembibitan untuk mereboisasi hutan yang sudah ditebangi. 

Selain itu penebangan tidak boleh dihabiskan, meskipun pohon-pohonnya sudah lebih besar dari ketentuan 30 cm. Pelestarian hutan di Indonesia sangat mutlak perlu, mengingat luas hutan kita tinggal 143 juta ha, yang terdiri atas hutan lindung 30 juta ha, cagar alam 19 juta ha, hutan produksi 64 juta ha (hutan yang boleh ditebang), dan hutan konversi 30 juta ha (hutan cadangan). Perlu diketahui pula bahwa laju tingkat kerusakan hutan sudah sangat memprihatinkan.

Tabel Luas Hutan Indonesia Tahun 2004
Provinsi
Luas (ha)
Sumatera
367,7 ribu
Kalimantan
610,9 ribu
Sulawesi
117,5 ribu
Maluku
24,3 ribu
Papua
163,7 ribu
Nusa Tenggara
14,5 ribu
Jawa 16,1 ribu
16,1 ribu

b. Pelestarian Hutan Tingkat Dunia

Usaha-usaha dalam melestarikan hutan di tingkat dunia antara lain sebagai berikut.

1) Dalam rangka studi hutan, Sulawesi dan Kalimantan ditetapkan sebagai Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (Centre for International Forestry Research = CIFOR).

2) KTT - Bumi di Rio de Janeiro (tanggal 3 Juni 1992) disebut United Nations Conference of Environment Development, membahas pentingnya lingkungan hidup, khususnya hutan dan pengaruhnya terhadap lapisan ozon (O3). Dalam konferensi ini dihadiri oleh 178 anggota PBB, termasuk Indonesia. Indonesia mengusulkan agar negara-negara maju mau menyumbang sebesar 0,7% GNP negaranya untuk memperbaiki lingkungan hidup terutama hutan.

Menurut Sumadi Sutrijat hutan di Indonesia cenderung terjadi penciutan disebabkan penebangan kayu liar, bencana alam, konfersi lahan pertanian, dan berkembangnya proyek pembangunan.


Luas Cagar Alam dan Suaka Margasatwa di Indonesia Tahun 2004

Pulau
Jumlah
Luasnya (ha)
Jawa
68
176.872
Sumatera
27
1.313.057
Kalimantan
7
642.283
Sulawesi  
7
6.350
Bali
3
76.592
Nusa Tenggara
4
Maluku
1
Papua
1

2. Persebaran Lokasi Cagar Alam dan Suaka Margasatwa di Indonesia Serta Jenis-jenis Satwanya

Cagar Alam dan Jenis Flora Indonesia


Cagar Alam

Jenis Flora

Sibolangit
(Sumatera Utara

Flora asli dataran rendah Sumatera Timur, ) antara lain pohon lebah dan bunga bangkai
raksasa

Rimbo Panti (Sumatera Barat)
Flora asli Sumatera Barat (antara lain pohon kamfer dan kemenyan)

Bengkulu

Bunga Rafflesia (Rafflesia Arnoldi) jenis
bunga terbesar di dunia
Pulau Dua (Jawa Barat)

Berupa hutan, terkenal sebagai kerajaan
burung
Cibodas di kaki Gunung Gede (Jawa Barat)
Hutan cadangan, wisata alam


Suaka Margasatwa

Jenis Flora

Penanjung, Pantai Pangandaran (Jawa Barat)
Hutan pantai
Lalijiwo di Lereng G. Arjuna (Malang)
Hutan alpina dan berjenis-jenis cemara
Florence (Papua)

Flora asli Papua: Rasamala, Eucalyptus
(minyak kayu putih)

Suaka Margasatwa dan Jenis Satwa Indonesia

Suaka Margasatwa
Jenis Satwa

Gunung Leuser,
margasatwa terbesar di Indonesia (Aceh)
Gajah, badak Sumatera, suaka harimau doreng, rusa, kambing hutan, orang utan, tapir dan berbagai jenis burung

Sumatera Selatan

Gajah, badak, kerbau liar, tapir, harimau doreng (harimau Sumatera), dan rusa
Kutai
(Kalimantan Timur)
Rusa, babi hutan, orang utan, dan kanau atau bakantan (kera berhidung panjang)
Baluran (Banyuwangi)

Badak, banteng, kerbau liar, rusa, babi hutan, lutung, dan ayam hutan
Pulau Mojo (Sumbawa-NTT)
Babi hutan, rusa, sapi liar, burung kakaktua, dan ayam hutan

Pulau Komodo (Flores Barat - NTT)

Komodo, rusa, babi hutan, kerbau liar, ayam hutan dan burung kakaktua. Menurut penelitian Nicole (sarjana wanita Jerman) habitat komodo di situ ada 3000 ekor

P. Panaitan (Ujungkulon)

Ular Sanca (bantuan dari Kebun Binatang London) 30 ekor ditambahkan di pulau itu
P. Kaget di tengah-tengah Sungai Barito
Bakantan dan kera berhidung mancung

3. Lembaga Biologi
Untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, Indonesia memiliki lembaga-lembaga biologi seperti berikut.

a. Kebun Raya Bogor dengan cabang-cabangnya di Cibodas (Jawa Barat), Purwodadi (Jateng), Lawang (Jatim), Eka Karya (Bali), dan Sibolangit (Sumatera Utara). Di dalam Kebun Raya Bogor tumbuh semua jenis tanaman tropis sebanyak ± 16.000 pohon, meliputi ± 6.000 spesies.
b. Herbarium Bogoriense dengan koleksi ± 1 juta set.
c. Museum Zoologicum Bogoriense menyimpan ± 600.000 ekor binatang (dalam bentuk diawetkan).
d. Lembaga Penelitian Botani Bogor.
e. Lembaga Penelitian Laut di Jakarta.
Demikianlah materi Pelestarian Flora, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa dan Lembaga Biologi, semoga bermanfaat.
Sumber :  http://www.cpuik.com/2013/09/pelestarian-flora-cagar-alam-suaka.html

Rabu, 21 Januari 2015

Madrid Akhirnya Resmi Dapatkan Odegaard






Bola.net - Real Madrid akhirnya sudah resmi mendapatkan gelandang serang muda asal Norwegia, Martin Odegaard. Keberhasilan itu disampaikan Madrid lewat situs resmi mereka.

Odegaard merupakan gelandang serang muda sensasional milik Stromsgodset. Ia membuat sensasi karena mampu tampil apik, bukan hanya bagi klubnya tetapi juga bagi timnas senior Norwegia dalam usia 15 tahun.

Odegaard sudah menjalani debut timnas senior ketika masih berusia 15 tahun 253 hari pada 27 Agustus silam. Potensi besarnya pun membuatnya diincar banyak klub elit Eropa.

Wonderkid ini sempat mengunjungi berbagai klub besar di seantero Eropa untuk menentukan pilihan terbaik Pilihan itu akhirnya dijatuhkan kepada Madrid. Berikut adalah pernyataan resmi Madrid soal keberhasilan mendapatkan Odegaard:

'Real Madrid dan Stromsgodset mengumumkan telah mencapai kesepakatan soal transfer Martin Odegaard. Setelah menjalani tes medis, Odegaard akan menjalani konferensi pers dengan Direktur klub Emilio Butragueno. Konferensi pers itu dijadwalkan akan digelar pada 22 Januari pukul 01:30 di ruang pers Real Madrid.' (rmfc/hsw)

Sumber : www.bola.net.com





Suami Istri di Manado Tewas Dibacok Tetangga





Ilustrasi PembunuhanLiputan6.com, Manado - Isak tangis dan perasaan pedih sangat dirasakan keluarga pasangan Tedy Manoppo dan istrinya Liliana Mokoginta yang kini terbujur kaku. Keduanya tewas dengan sejumlah luka bacok di sekujur tubuhnya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (5/1/2015), seolah tak rela melepas kepergian anak dan menantunya dengan tragis, Rike Rantang terus menciumi jasad anak laki-lakinya itu.

Ruang pemulasaran jenazah Rumah Sakit Profesor Kandow, Manado sejak siang hingga malam hari dipenuhi warga Kelurahan Bumi Nyiur, Kecamatan Wanea yang melayat. Sementara hasil otopsi menyebutkan, penyebab kematian keduanya adalah akibat sabetan benda tajam.

Menurut keterangan kepolisian setempat, kasus ini dipicu pertengkaran antara tersangka Veki Manopo dengan korban. Tersangka yang tak lain adalah tetangganya sendiri naik pitam lantaran akses ke Mandi Cuci Kakus (MCK) keluarganya terhalang pagar korban.

Pembacokan terhadap Tedy diketahui oleh sang istri Liliana. Namun Liliana justru menjadi korban selanjutnya. Keduanya tewas setelah mengalami pendarahan akibat luka bacok oleh tetangganya sendiri.

Usai melakukan aksinya, pelaku langsung menyerahkan diri ke Mapolsek Wanea. Hingga kini polisi masih melakukan pemeriksaan intensif dan menggali motif pembunuhan. (Nfs/Riz)

 Pembacokan terhadap Tedy dan istrinya Liliana diduga dipicu persoalan sepele. Pelaku mengamuk lantaran akses ke MCK terhalang pagar korban.